HIDUP TANPA PENYESALAN

Posted by: Moh. Ghufron Cholid / Category:

Dari jauh lubuk hatiku
Jiwaku resah mencari tahu
Apa yang sedang kurasakan ini
Terguncang aku mengingat engkau

Seandainya aku masih bisa memilih
Akan kupilih engkau sebagai kekasih sejatiku
Betapa semua harapan hanya untukmu
Akan kupahat namamu dalam pusara hatiku

Kaulah rahasia terbesar hidupku
Yang takkan mungkin aku ungkapkan
Kusimpan erat perasaan
Meski ajal menanti


(Padi : seandainya bisa memilih)

***
Ada satu trik menarik untuk mendapatkan hati seorang perempuan yang kudapat ketika menonton film *maaf, mengingat begitu sakralnya film ini bagiku, judul terpaksa kami hidden* dan terbukti ampuh memakan sejumlah korban (sumpah orang laen, gw cm dikit!!! )

Trik tersebut kurang lebih seperti ini:

“Coba deh manis (gw saranin jangan make muka gombal waktu ngomong ini, jangan sampe dia muntah!!), kamu bayangin seandainya kamu berada dimasa depan 10 sampai 20 tahun kedepan dengan seorang pria pendamping hidup kamu. Dan malangnya, ketika itu kamu sering bertengkar karena berbagai sebab, akhirnya kamu bosan dan menyesal telah memilih pria tersebut sebagai suami kamu. Setelah penyesalan yang tak berujung, akhirnya, kamu mengumpulkan semua gambar yang pria yang pernah kamu kenal yang ada dalam ingatanmu, kamun sortir satu-persatu gambar-gambar tersebut sampai akhirnya terpilih sebuah gambar wajah seorang pria yang yang membuat kamu benar-benar sangat menyesal karena tidak bersama pria tersebut sebagai istrinya pada saat itu. Dan jika seandainya gambar wajah itu adalah gambar wajahku, bagaimana? Kenapa tidak kita coba untuk mamastikannya, dengan cara, meresmikan hubungan kita dengan label pacaran untuk sekedar tahu bahwa kita akan menyesal atau tidak menyesal jika akhirnya nanti menikah dengan orang lain?”

Bagi yang ingin mencoba silahkan mencoba, tapi bukan trik ini inti pembahasan note kali ini, hal yang paling menarik perhatianku dari fenomena diatas adalah perbincangan mengenai masa depan dan penyesalan-penyesalan yang terjadi pada diri seorang manusia.

Dengan melakukan pengandaian bahwa kita adalah utusan masa depan yang dikirim khusus untuk memperbaiki masa lalu kita agar menjadi lebih baik, maka dapat kita simpulkan bahwa kehidupan yang sedang kita jalani saat ini merupakan sebuah proses untuk meminimalisir penyesalan-penyesalan yang mungkin akan sangat mengganggu kita di masa yang akan datang. Bukan hanya tentang cinta yang berlanjut pada pernikahan, tapi pada setiap detail masa depan yang kita impikan, baik karir, bisnis, intelektual, sosial atau hubungan kita kepada sang Kholiq.

Jika saja kita mau untuk jujur kepada hati kita, pada usia yang belum seperempat abad ini, berapa banyak hal yang ingin kita perbaiki pada masa lalu, padahal 1 detik yang terlewati adalah hal terjauh yang tak mungkin lagi digapai oleh seorang manusia.

Dengan segala kerendahan hati yang tersisa, mari kita coba sejenak untuk meluangkan waktu untuk sekedar menoleh kepada teman-teman sebaya yang telah meraih kesuksesan jauh melampaui kita semua. Akan kita sadari dari sana bahwa terdapat banyak kesamaan dan hanya sedikit perbedaan antara kita dan mereka.

Kita sama dianugrahi akal pikiran yang maha dahsyat

Sama-sama bisa mengupayakan hal serupa

Sama besarnya peluang yang diberikan

Sama sakitnya jika harus terjatuh dari tangga impian

Sama-sama diberikan kesempatan untuk berdoa dan berharap

Dan banyak kesamaan-kesamaan lainnya

Tapi mereka yang sukses, hanya berbeda pada satu kesadaran bahwa mereka tidak harus menyesal jika nanti pada akhirnya mereka mendapatkan kesuksesan di kemudian hari.

Keep dreaming, praying and working

Biodata Penulis
Ia adalah seorang Mahasiswa UIN Jakarta '07


0 komentar:

Posting Komentar