JELMA

Posted by: Moh. Ghufron Cholid / Category:

masih kuingat tebal dalam risalah perasaannya ia bungkus airmata pada hurufhuruf mungil yang tak pernah rampung kueja. tak pernah tuntas kutafsir sebab makna begitu licin.
seolaholah airmata adalah isyarat tegas dan
rumit melebihi sekadar sumpah yang bisu:
atas setia, atas pesona, atas rasa, atas keseluruhan hati yang terenggut tanpa paksa
atau apapun yang dalam diri itu terus menggelegak. tak kenal lelah. tak kenal uzur. melompatlompat dari waktu ke waktu dengan senantiasa menjunjung rindu
yang diimaninya hingga ia menjelma kekasih.
menjelma aku.
tapi tak pernah kehilangan diri.


Atap rumah, saat langit pelan-pelan berubah warna: 12 Desember 2009, Yogyakarta.


0 komentar:

Posting Komentar